Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan optimisme bahwa arus investasi asing ke Indonesia akan tetap meningkat pada 2025.
meskipun ada potensi tekanan tarif impor dari Amerika Serikat (AS). Prediksi ini terdasarkan pada stabilitas ekonomi Indonesia, daya tarik sektor strategis, serta kebijakan pemerintah yang mendukung iklim investasi.
Faktor Pendorong Kenaikan Investasi
- Stabilitas Ekonomi Makro
Indonesia terus menunjukkan ketahanan ekonomi di tengah gejolak global, dengan pertumbuhan GDP yang stabil di kisaran 5%. Inflasi yang terkendali dan defisit neraca perdagangan yang membaik menjadi daya tarik investor. - Deregulasi dan Kemudahan Berusaha
Pemerintah terus menyederhanakan perizinan melalui Omnibus Law dan insentif fiskal, seperti tax holiday dan tax allowance, untuk menarik minat investor asing. - Sektor Unggulan yang Menjanjikan
- Energi Hijau & EV Battery: Proyek hilirisasi nikel dan pengembangan kendaraan listrik (EV) menjadi magnet investasi.
- Teknologi Digital: Pertumbuhan startup dan digitalisasi UMKM meningkatkan minat investor di sektor tech.
- Infrastruktur: Proyek strategis seperti IKN (Ibu Kota Nusantara) dan tol laut terus menarik pendanaan asing.
- Diversifikasi Pasar Ekspor
Dengan adanya potensi kenaikan tarif AS, Indonesia menggenjot kerja sama dengan negara lain seperti Uni Eropa, Timur Tengah, dan Afrika untuk mengurangi ketergantungan pada pasar AS.
Kemendag menilai bahwa prospek investasi Indonesia tetap cerah karena fundamental ekonomi yang kuat dan kebijakan pro-bisnis.