Harga minyak mentah dunia , dua patokan utama harga minyak global, bergerak mendekati level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Kenaikan ini terpicu oleh beberapa faktor, termasuk permintaan yang meningkat dari China dan kebijakan produksi minyak AS. Lalu, bagaimana tepatnya kedua negara ini memengaruhi pasar minyak global?
1. Pemulihan Ekonomi China Dorong Permintaan Minyak
China sebagai konsumen minyak terbesar dunia mulai menunjukkan pemulihan ekonomi setelah melewati tantangan di awal tahun. Beberapa indikator positif yang mendorong kenaikan harga minyak antara lain:
- Peningkatan aktivitas industri yang membutuhkan lebih banyak energi.
- Kebijakan stimulus pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Pemulihan sektor transportasi setelah pelonggaran pembatasan COVID-19.
Dengan permintaan minyak China yang kembali menguat, harga komoditas ini terdorong naik.
2. Kebijakan AS dan Ketegangan Geopolitik
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) juga memainkan peran penting dalam fluktuasi harga minyak. Beberapa faktor yang memengaruhi harga minyak dari sisi AS meliputi:
- Kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang memengaruhi nilai dolar AS. Jika dolar melemah, harga minyak cenderung naik karena diperdagangkan dalam mata uang dolar.
- Pengetatan pasokan minyak oleh OPEC+ (termasuk Arab Saudi dan Rusia) yang memengaruhi stok global.
- Ketegangan geopolitik, termasuk konflik di Timur Tengah dan sanksi terhadap Rusia, yang mengganggu pasokan minyak.
AS sebagai produsen minyak terbesar dunia juga memengaruhi pasar melalui produksi shale oil-nya. Jika produksi AS melambat, harga minyak global bisa terdorong lebih tinggi.
3. Dampak Kenaikan Harga Minyak bagi Indonesia
Sebagai negara yang masih mengimpor minyak, Indonesia merasakan dampak langsung dari kenaikan harga minyak dunia, antara lain:
- Kenaikan harga BBM (seperti Pertalite, Pertamax, dan Solar).
- Tekanan inflasi karena biaya transportasi dan produksi meningkat.
- Defisit neraca perdagangan jika impor minyak meningkat.
Pemerintah perlu memantau perkembangan ini untuk menyesuaikan kebijakan energi dan subsidi agar tidak membebani APBN.
Apakah Harga Minyak Akan Terus Naik?
Kenaikan harga minyak saat ini dipengaruhi oleh permintaan China yang pulih dan kebijakan energi AS serta ketegangan geopolitik. Jika faktor-faktor ini terus berlanjut, harga minyak bisa tetap tinggi dalam beberapa bulan ke depan.
Namun, ketidakpastian seperti resesi global atau perubahan kebijakan OPEC+ dapat mengubah arah pasar. Masyarakat dan pelaku usaha perlu mempersiapkan diri terhadap potensi dampaknya, terutama kenaikan harga barang dan jasa.