Kalbar Usulkan Proyek Pengadaan Listrik di 332 Desa Sebagai Prioritas
25 Feb 2021, 10:53 WIB
EDUKASIBORNEO, PONTIANAK - Gubernur
Kalbar Sutarmidji mengusulkan proyek pengadaan listrik di 332 desa yang belum
dijangkau di daerah kalbar sebagai prioritas nasional tahun 2022 mendatang.
"Di Kalbar masih ada
332 desa yang gelap gulita atau belum mendapat listrik. Ini yang menjadi
keluhan masyarakat ke pemerintah," katanya saat rapat koordinasi dengan
Menteri PPN atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa secara daring di Pontianak, Rabu
24 Februari 2021.
Tahun 2020 lalu menurutnya
pengadaan listrik sudah direalisasikan pada 23 desa. Namun masih ada keluhan
dari masyarakat yang belum mendapat listrik.
"Tahun 2019 sebanyak 355 desa belum dijangkau oleh listrik. Alhamdulillah pengadaan listrik bisa direalisasikan ke 23 desa. Jadi masih ada 332 desa yang belum terjangkau pada 2020," katanya.
Baca Juga : Kalbar Usulkan Jembatan Kapuas 3 jadi Proyek Prioritas pada 2022
Sutarmidji mengatakan untuk
saat ini saja kata dua ada 20 persen kebutuhan listrik masih mengimpor dari
Malaysia.
"Ada 20 persen atau
sekitar 299 MW kebutuhan listrik kami beli dari Malaysia. Artinya kita masih
belum mandiri," katanya.
Menteri PPN atau Kepala
Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pada tahun 2021 proyek pengadaan listrik
sudah dialokasikan pada APBN dan tahun 2022 dianggarkan kembali.
"Pengadaan listrik
sudah kami masukkan dan akan diselesaikan secara bertahap. Rupanya banyak
sekali rumah tangga yang belum dijangkau listrik," katanya.
Suharso juga berharap dengan
mengatasi isu strategi itu di Kalbar, pertumbuhan ekonomi tahun 2020 dengan
terget 2021 bisa mencapai 5,3 persen dan 2022 sebesar 5,6 persen hingga 6,6 persen.
Sebelumnya, General Manager
PLN Kalbar, Ari Dartomo, meski ditengah pandemi yang masih melanda, PLN tetap
berkomitmen melakukan pembangunan dan perluasan jaringan listrik agar semakin
banyak warga yang berada dipelosok desa dapat menikmati listrik. Upaya yang
dilakukan tentunya disesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang dimiliki oleh
perusahaan.
Dikatakannya, Dusun Geruguk merupakan lokasi terakhir yang berhasil dilakukan penyalaan listriknya melalui anggaran tahun 2020.
Baca Juga : Gubernur Kalbar Serahkan SK Pengangkatan 47 PPPK
Sepanjang tahun 2020, PLN
Kalbar telah melakukan pembangunan dan perluasan jaringan listrik di 68 lokasi
dusun dan desa yang tersebar di Kalimantan Barat, baik lokasi baru maupun
perluasan atau pengembangan jaringan yang sebelumnya sudah ada.
Sepanjang tahun 2020
pihaknya telah melakukan pembangunan dan perluasan JTM sepanjang 467,09 kms,
JTR sepanjang 289,56 kms, dan 155 unit gardu distribusi dengan total kapasitas
sebesar 11.295 kVA.
"Dengan dilaksanakannya
pembangunan dan perluasan jaringan listrik ini maka akan semakin banyak warga
desa yang dapat menikmati listrik, perekonomian warga pun secara otomatis akan
terus meningkat dengan adanya listrik," tuturnya.
Ari juga mengatakan hingga
Desember 2020, rasio elektrifikasi di Kalbar kini meningkat dari yang
sebelumnya sebesar 89,96 persen pada tahun 2019 menjadi 93,07 persen di akhir
2020.