QRIS memang memudahkan transaksi tanpa perlu repot memasukkan nomor rekening. Namun, teknologi ini juga termanfaatkan oleh penjahat untuk mencuri uang dengan cara licik.
Kasus terbaru menunjukkan banyak korban yang saldo rekening atau e-wallet-nya tiba-tiba ludes setelah memindai QRIS tertentu. Bagaimana modusnya? Mari kita bahas!
Bagaimana Cara Kerjanya?
- Penyebaran QRIS Palsu
- Pelaku membuat QR code palsu yang terlihat seperti milik merchant resmi.
- Korban yang memindai QRIS palsu ini langsung mengarah ke transfer tanpa konfirmasi.
- Malware & Phishing
- Beberapa kasus melibatkan link berbahaya yang menginfeksi ponsel dengan malware.
- Setelah terinfeksi, pelaku bisa mengakses dompet digital korban.
- Social Engineering
- Penipu berpura-pura sebagai customer service bank atau merchant, meminta korban memindai QRIS untuk “verifikasi”.
- Begitu dipindai, uang langsung terpotong.
🛡 Cara Hindari:
- Pastikan QRIS tidak ditumpuk stiker lain.
- Tanyakan langsung pada merchant sebelum scan.
Tanda Rekening/E-Wallet Anda Kena Hack via QRIS
⚠ Saldo berkurang drastis tanpa transaksi.
⚠ Ada transfer keluar tidak dikenal di riwayat.
⚠ Aplikasi bank/ewallet tiba-tiba error atau tidak bisa login.
Langkah Darurat Jika Sudah Terlanjur Jadi Korban
- Segera Hubungi Bank/E-Wallet – Minta pemblokiran transaksi.
- Cek Riwayat & Screenshot Bukti – Catat detail transaksi penipuan.
- Laporkan ke Polisi – Bawa bukti ke unit siber kepolisian.
- Ganti Password & PIN – Pastikan akun tidak bisa terakses lagi oleh penipu.