Pemkot dan DAD Singkawang Gelar Ritual Pembersihan Lahan Bandara
20 Feb 2021, 20:04 WIB
EDUKASIBORNEO, PONTIANAK -
Pemerintah Kota Singkawang bersama Lurah, Babinsa, tokoh adat, tokoh masyarakat
dan ormas Persatuan Pemuda Dayak Pangmilang Kelurahan Pangmilang, Kecamatan
Singkawang Selatan telah melakukan pemindahan tempayan adat sebagai ritual
pembersihan lahan Bandara Udara Singkawang.
"Tempayan adat ini
ditempatkan pada areal lahan di luar dari lahan Bandar Udara Singkawang yang
akan dibangun agar tidak mengganggu mobilisasi pekerjaan tahap dua sampai
dengan selesai," kata Kepala Dinas Perhubungan Singkawang, Petrus Yudha Sasmita,
Sabtu 20 Februari 2021.
Selanjutnya, nanti setelah pekerjaan Bandara selesai maka tempayan adat tersebut akan diletakkan pada pintu gerbang Bandara.
Baca Juga : Pembangunan Bandara di Singkawang Mendapatkan Dana 100 Miliar
Ia menjelaskan, kegiatan
ritual adat yang dilaksanakan itu merupakan kearifan lokal yang harus
dilaksanakan dan bertujuan agar dalam pelaksanaan pembangunan Bandar Udara
Singkawang bisa berjalan dengan aman, selamat dan sesuai dengan rencana.
Sementara Ketua DAD
Singkawang, Stepanus mengatakan, sejak pembersihan lahan tahap 1 telah
mengikuti beberapa kali pertemuan presentasi pembangunan bandara yang
dikoordinir oleh Pemkot Singkawang dalam hal ini Dishub Singkawang.
"Pada kesempatan pertemuan tersebut, saya berpesan dan mengingatkan kepada Pemkot khususnya yang ditunjuk melakukan pengawasan, pengelolaan, pembangunan Bandara supaya melakukan koordinasi, komunikasi yang baik dengan masyarakat setempat, khususnya masyarakat adat di sekitar Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan," katanya.
Baca Juga : Razia Satgas COVID-19 Singkawang Jaring 26 Pengunjung Kafe
Stepanus bersyukur dan
berterima kasih kepada Pemkot Singkawang, khususnya Kepala Dishub dan
jajarannya, pengelola, pengawas, pekerja bandara yang telah hadir mengikuti
acara ritual pemindahan tempayan adat, karena akan ada pengerjaan pembersihan
lahan tahap II.
"Setelah selesai dapat dipasang kembali sesuai dengan lokasi yang ditentukan oleh tokoh adat. Masyarakat adat sangat menghargai jika adat dijalankan sebagaimana mesti," ungkapnya.*/yuk