Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno meminta pemerintah daerah untuk menjadikan perspektif ekologis sebagai landasan utama dalam perencanaan pembangunan.
Hal tersebut tersampaikan Pratikno usai Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2025 di Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Dia menuturkan, pendekatan ekologis terperlukan agar tidak menimbulkan bencana.
“Kita sudah sering melihat bagaimana masyarakat kehilangan segalanya akibat bencana. Mereka yang baru mulai menabung, membeli kasur, lemari, atau motor, tiba-tiba kehilangan semuanya dalam sekejap,” kata Pratikno.
Akibat dari bencana tersebut, kemiskinan yang sebelumnya sudah berhasil, bisa gagal.
Dia memastikan pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga terkait sudah berkomitmen untuk menjadikan pendekatan ekologis sebagai arus utama dalam pengambilan keputusan.
Hal tersebut sebagaimana yang sudah disepakatinya bersama para menteri koordinator bidang pangan hingga bidang infrastruktur dan kewilayahan untuk mengambil peran aktif dalam mengurangi risiko bencana.
Namun, kata Pratikno, komitmen tersebut akan berjalan tempat apabila pemerintah daerah tidak memiliki kesepahaman.
Dia menambahkan, bagaimanapun pembangunan harus berkelanjutan. Bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi, tetapi juga keseimbangan ekosistem.