Tips Menerapkan Blended Learning Oleh Ibu Sela Guru SMAN 77 Jakarta
29 Jun 2022, 13:26 WIB
EDUKASIBORNEO, PONTIANAK - Murid dengan kebutuhan khusus, kecemasan di lingkungan
keluarga, atau mengalami gangguan sinyal adalah beberapa masalah selama belajar
dari rumah.
Fajar Selawati, atau akrab dipanggil Bu Sela, berbagi tentang
pengalamannya dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTM Terbatas)
di SMAN 77 Jakarta.
Pembentukan dan peran tim satgas COVID-19 mulai dari sekolah,
murid, komite orang tua, RT dan RW hingga Puskesmas setempat, menghasilkan
gagasan pembagian murid yang efektif dalam masa PTM Terbatas.
Blended learning merupakan pembelajaran campuran antara
daring dan luring.
“Pelaksanaan blended learning di SMAN
77 Jakarta sudah dilaksanakan semenjak bulan Juni. Secara sederhana, kami
menggabungkan suasana belajar antara siswa yang melakukan pembelajaran di
rumah, juga dengan suasana belajar yang dirasakan oleh guru dan siswa yang ada
di sekolah,” ujarnya pada Podcast Ayo Guru Berbagi.
“Ini dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki
sekolah itu, juga dengan memanfaatkan aplikasi Google Meet dan juga Zoom, untuk
bagaimana bisa menggabungkan suasana belajar tadi,” imbuhnya.
Sela menyadari bahwa hampir semua sekolah memiliki karakteristik dan kebijakannya masing-masing untuk melakukan blended learning.
Baca Juga : Nasmur Guru Penggerak SMPN 7 Makasar Bersama Siswa Mengatasi Limbah Organik, Belajar di Luar Ruangan
Ia merangkum tips melaksanakan blended learning sebagai
berikut:
1. Pastikan dalam proses blended learning ini kita
melibatkan seluruh warga sekolah.
2. Pastikan ada monitoring dan evaluasi yang
berkala dan rutin.
“Karena ternyata dangan melibatkan seluruh warga sekolah,
pembelajarannya jadi lebih maksimal. Kontribusi seluruh warga sekolah menjadi
kekuatan bagi setiap sekolah untuk bisa mengembangkan pembelajaran yang
berkualitas,” tuturnya.
“Monitoring dan evaluasi yang berkala dan rutin ini
memberikan gambaran kepada kita, langkah-langkah yang bisa kita lakukan
selanjutnya, sehingga kalau ada temuan, masalah, solusinya bisa segera
diatasi,” terangnya.
Ia menyarankan agar monitoring dan evaluasi (Monev) terdokumentasi dengan baik. Di SMAN 77 Jakarta, Monev dilakukan lewat Google Forms, ditempel di mading, dijilid dan diserahkan kepada sekolah.
Tonton penjelasnnya di