Otak adalah organ vital yang mengendalikan segala fungsi tubuh, mulai dari berpikir, mengingat, hingga mengatur emosi. Namun, tanpa disadari, beberapa kebiasaan di masa muda dapat merusak otak dan meningkatkan risiko gangguan kognitif seperti demensia dan Alzheimer di masa tua.
Dr. Baibing Cheng, ahli neurologi dari University of Michigan, mengungkapkan tiga kebiasaan yang ia sesali pernah dilakukan dan memperingatkan generasi muda untuk tidak mengulanginya. Apa saja kebiasaan tersebut? Mari kita bahas lebih dalam.
1. Terlalu Sering Minum Soda dan Konsumsi Gula Berlebihan
Dampak pada Otak:
- Peningkatan Risiko Demensia: Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin, peradangan kronis, dan penurunan fungsi kognitif, yang berujung pada risiko Alzheimer.
- Gangguan Memori: Kadar gula tinggi mengganggu penyerapan nutrisi penting untuk otak, sehingga menghambat pertumbuhan sel saraf.
Solusi:
- Kurangi minuman manis dan ganti dengan air putih, teh tanpa gula, atau infused water.
- Perbanyak konsumsi makanan kaya omega (ikan salmon, kacang-kacangan) dan antioksidan (buah beri, sayuran hijau) untuk mendukung kesehatan otak.
2. Mendengarkan Musik dengan Volume Terlalu Keras
Dampak pada Otak:
- Kerusakan Pendengaran & Gangguan Kognitif: Suara keras merusak sel rambut di koklea (telinga dalam) yang tidak bisa beregenerasi, memicu tinitus (telinga berdenging) dan depresi.
- Otak Bekerja Lebih Keras: Ketika pendengaran terganggu, otak mengalihkan sumber daya dari memori dan berpikir untuk memproses suara, sehingga meningkatkan risiko demensia.
Solusi:
- Batasi volume headphone maksimal 60% dan durasi pemakaian tidak lebih dari 60 menit per hari.
- Gunakan alat bantu dengar jika diperlukan untuk mengurangi beban kognitif.
3. Kurang Tidur atau Kualitas Tidur yang Buruk
Dampak pada Otak:
- Gangguan Memori: Kurang tidur mengganggu hippocampus, bagian otak yang berperan dalam pembentukan ingatan.
- Penumpukan Racun di Otak: Tidur berperan dalam membersihkan limbah metabolisme otak. Jika terganggu, risiko kerusakan saraf meningkat.
Solusi:
- Tetapkan jadwal tidur teratur (7–9 jam per malam).
- Hindari paparan layar sebelum tidur dan ciptakan suasana kamar yang nyaman.
Kesimpulan
Kebiasaan di masa muda seperti konsumsi gula berlebihan, mendengarkan musik terlalu keras, dan kurang tidur ternyata berdampak serius pada kesehatan otak jangka panjang. Mulai sekarang, ubah gaya hidup dengan pola makan sehat, batasi paparan suara bising, dan prioritaskan tidur berkualitas untuk menjaga fungsi kognitif tetap optimal hingga tua.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati” – mulailah langkah kecil hari ini untuk otak yang lebih sehat di masa depan!